Apakah Perbedaan Sanksi Kebiasaan dan Adat Istiadat?

Dalam kehidupan bermasyarakat, seringkali terdapat berbagai istilah yang digunakan. Misalnya istilah norma, nilai, sanksi, kebiasaan, dan juga adat istiadat. Akan tetapi, masyarakat terkadang keliru dalam memahami perbedaan antara kebiasaan dan adat istiadat serta sanksi dari keduanya.

Nah, pada kesempatan ini kami akan mengulas hal tersebut, yakni terkait apakah perbedaan antara kebiasaan dan juga adat istiadat, serta perbedaan sanksi kebiasaan dan sanksi adat istiadat. Langsung saja, silahkan disimak.
Apakah Perbedaan Sanksi Kebiasaan dan Adat Istiadat
Pengertian Sanksi

Sebelum membahas lebih jauh tentang sanksi kebiasaan dan adat istiadat, alangkah baiknya jika Anda memahami terlebih dulu secara gamblang tentang pengertian sanksi. Sanksi merupakan suatu hukuman yang diberikan kepada seorang individu maupun kelompok masyarakat tertentu atas pelanggaran yang telah dilakukan. 

Seseorang atau suatu kelompok dapat dikenakan sanksi apapun jika dianggap telah melakukan kesalahan atau pelanggaran. Sanksi yang diberikan bisa berupa sanksi berat maupun sanksi ringan. 

Sanksi bisa berlaku dalam lingkup masyarakat yang besar, misalnya sanksi yang dikenakan kepada suatu negara atas pelanggaran hukum internasional. Sanksi juga bisa berlaku pada lingkup masyarakat yang lebih kecil seperti masyarakat desa, RT, hingga lingkup keluarga. 

Pengertian Kebiasaan

Apa itu kebiasaan? Kebiasaan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau perilaku yang umum atau lazim dilakukan oleh kelompok masyarakat. Contoh sederhana dari kebiasaan adalah makan dengan tangan kanan, bertegur sapa bila bertemu dengan seseorang yang dikenal, dan masih banyak lagi. Meskipun tidak tertulis, kebiasaan memiliki pengaruh terhadap kehidupan di masyarakat. 

Secara umum, seorang individu berperilaku sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di kelompok masyarakatnya. Hal tersebut bertujuan agar ia diterima dengan baik dalam kelompok masyarakat tersebut. Sebaliknya, orang yang berperilaku tidak sesuai dengan kebiasaan akan dipandang aneh dan kurang diterima masyarakat dengan baik. 

Kebiasaan yang berlaku pada suatu kelompok masyarakat bisa saja berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Misalnya, kebiasaan bertegur sapa orang Indonesia adalah dengan bersalaman, berbeda dengan kebiasaan orang Jepang yang saling membungkukkan badan. Hal ini membuktikan bahwa kebiasaan tidak semuanya bersifat universal. Kebiasaan juga dapat berubah seiring perkembangan zaman. 

Pengertian Adat Istiadat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adat istiadat merupakan “tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integritasnya dengan pola-pola perilaku masyarakat”. 

Jika kebiasaan dapat berubah, hal ini tidak berlaku pada adat istiadat. Adat istiadat dibentuk oleh kelompok masyarakat secara turun temurun yang didasari kepercayaan terhadap nilai-nilai tradisi yang tidak akan berubah. 

Berbeda dengan kebiasaan yang lebih dikenal secara universal atau umum di banyak kelompok masyarakat, adat istiadat hanya berlaku untuk kelompok masyarakat tertentu saja. Misalnya upacara-upacara adat yang berbeda-beda pada setiap kelompok masyarakat. Beberapa contoh adat istiadat diantaranya cerita rakyat (folklore), adat pernikahan, upacara kematian, dan masih banyak lagi. 

Perbedaan Kebiasaan dan Adat Istiadat

Ciri-ciri kebiasaan:
  • Dilakukan berulang-ulang secar terus menerus
  • Ruang lingkup masyarakat yang lebih luas
  • Tidak mengikat, akan tetapi dipandang aneh bila tidak dilakukan
  • Bisa berubah dengan cepat
  • Aturan tidak tertulis
Ciri-ciri adat istiadat:
  • Bersifat turun temurun
  • Ruang lingkup masyarakat lokal (sempit)
  • Bersifat tetap/ kekal (tidak berubah)
  • Sifatnya mengikat 
  • Aturan tertulis dan tak tertulis
Perbedaan Sanksi Kebiasaan dan Adat Istiadat

Sanksi kebiasaan dan sanksi adat istiadat memiliki beberapa perbedaan. Sanksi yang diberikan kepada orang yang melanggar kebiasaan cenderung lebih longgar dan ringan. Hal ini dikarenakan kebiasaan tidak bersifat mengikat dan lebih karena alasan kelaziman saja. 

Sanksi kebiasaan yang sering kali diterima oleh pelanggarnya biasanya berupa gunjingan dari masyarakat sekitar. Hal ini menyebabkan seorang individu atau kelompok yang tidak berperilaku sesuai kebiasaan yang berlaku sulit diterima oleh warga sekitar. 

Sedangkan sanksi adat istiadat bersifat lebih mengikat sehingga sanksi yang diberikan lebih tegas. Sanksi adat istiadat bisa berupa sanksi tertulis yang bersumber dari raja-raja maupun tetua adat ataupun sanksi tidak tertulis. Sanksi yang diberikan bisa berupa pengasingan, pengusiran, dan sebagainya.

Itulah ulasan mengenai perbedaan sanksi kebiasaan dan adat istiadat. Terimakasih sudah berkenan membaca artikel di blog ini. Jika ada sanggahan, mari kita diskusikan di kolom komentar. Semoga artikel ini juga berguna serta bermanfaat bagi para pembaca. 

6 Responses to "Apakah Perbedaan Sanksi Kebiasaan dan Adat Istiadat?"

  1. Secara garis besar, kalau kebiasaan bisa diubah atau jika tidak dilakukan tidak masalah, tapi kalau adat, benar benar tidak bisa diubah dan ada hukuman jika tidak dilaksanakan.

    Waktu travelling, saya biasanya mengamati hal ini, apakah suatu hal itu kebiasaan atau adat.

    ReplyDelete
  2. Wah, kalau emak bolang pengalaman2 seperti ini jelas sudah banyak. Dari traveling memang sangat membuka wawasan.

    ReplyDelete
  3. Kalau adat istiadat memang biasanya lebih kaku dan mengikat ya, Mbak. Beda sama kebiasaan yang mgkn lebih luwes. :)

    ReplyDelete
  4. Sangat tepat sekali, kebiasaan lebih luwes

    ReplyDelete
  5. semakin berjalanannya waktu, sanksi adat istriadat kadang semakin melonggar tak lagi dipedulikan

    ReplyDelete